Month: April 2020

Demak – Rabu (29/04/2020). Slamet Khoirun warga desa Sambung Rt 2 rw 2 Kecamatan Gajah mengambil dokumen kependudukan berupa Kartu Keluarga (KK). Khoirun yang diwakili oleh oleh sang istri, Naili Fadilah ini mengajukan permohonan tambah jiwa, guna membuat Akta Kelahiran.

Setelah menerima KK miliknya, Naili bermaksud untuk datang ke Dindukcapil Kab. Demak untuk membuat Akta Kelahiran, namun Hadi Purwanto, A.Ma, Koordinator Dindukcapil Kab. Demak yang bertugas di TPDK Kecamatan Gajah ini mengarahkan Naili untuk mendaftar Akta Kelahiran melalui online di laman https://dindukcapil.demakkab.go.id

Demak – Rabu (29/04/2020), sebagaimana yang dilansir dari Kementerian Kesehatan RI bahwa dimasa pandemi COVID-19 ini kadang kita merasa sedih, cemas bahkan sampai mempengaruhi kondisi fisik sehingga daya imunitas tubuh menurun. Faktor Intrinsik atau pengaruh dari dalam diri mempengaruhi seseorang berkembang mulai dari pola asuh dan stimulus sepanjang kehidupannya, bahkan terbentuknya pola stres sudah dilatih saat masih dalam kandungan. Stres itu sendiri secara definisi tidak selalu berkonontasi negatif.

Stres adalah setiap peristiwa atau keadaan yang menyebabkan seseorang harus melakukan proses penyesuaian dari peristiwa tersebut, sehingga kemudian menyikapinya menjadi dampak baik atau buruk. Stres dibutuhkan dalam kehidupan manusia, jika stres itu berdampak positif. Stres tidak dapat dihindari tetapi dapat dikendalikan atau beradaptasi dengan diri dan lingkungan sekitar terhadap perubahan yang terjadi. Semoga kita senantiasa diberikan hikmah dari kejadian ini ya. Tidak hanya kesehatan fisik tetapi kesehatan jiwa juga penting untuk kita kelola.

Demak – Rabu (29/04/2020). Meski perjalanan mudik dilarang demi mencegah penyebaran COVID-19, jangan khawatir karena pengiriman logistik untuk pangan, medis, dan kebutuhan pokok lainnya tetap berjalan.

Selain itu, pengangkut petugas penanganan COVID-19 tetap diperbolehkan untuk beroperasi. Jadi, jangan khawatir dan tetap Jaga Jarak ya, Sahabat Dukcapil, seperti yang dilansir dari BNPB Indonesia.

Demak – Sebagaimana dilansir dari Klikdokter, pada hari ini (29/04/2020), bahwa wajar kalo kamu ngerasain badan lemas dan ngantuk saat puasa. Soalnya rasa ngantuk yang dirasakan disebabkan oleh beberapa hal yaitu perubahan pola makan, tubuh kekurangan cairan, berkurangnya aktivitas fisik, serta perubahan jam tidur.

Meski ada keterbatasan waktu makan dan minum selama kurang lebih 13 jam pas puasa, kamu juga tetap harus mencukupi kebutuhan cairan. Untuk orang dewasa, kebutuhan tubuh akan air putih minimal 2 liter per hari, kurang lebih 8 gelas. Terus, sebisa mungkin, Mindok anjurin untuk tetap aktif bergerak biar peredaran tubuh lancar, termasuk pembuluh darah ke otak. Dengan demikian, kamu merasa lebih bugar, pikiran pun lebih segar.⠀

Terakhir nih, biar nggak kurang tidur, usahakan untuk memajukan jam tidur. Kalo udah nggak bisa nahan ngantuk lagi lebih baik curi waktu sejenak untuk tidur siang sekitar 5-25 menit. Jangan terlalu lama, karena bisa jadi malah semakin lemas karena jam biologis terganggu.

Demak – Kemarin (28/04/2020), Jono yang merupakan kerabat dari Ngatminah dan Suwarti ini mewakili Ngatminah untuk mengambil dokumen kependudukan yaitu Kartu Keluarga di Kecamatan Demak. Dikarenakan keduanya tidak dapat mengambil dokumen kependudukan sendiri, karena harus bekerja.

Ngatminah serta Suwarti mengajukan permohonan perubahan status perkawinan dan alamat. Hal ini dibenarkan oleh Sri Akadah, Koordinator Dindukcapil yang bertugas di TPDK Kecamatan Demak.

Semarang – Dunia kesehatan Indonesia sempat terpuruk dengan kabar 34 tenaga medis di RS Kariadi Semarang dinyatakan positif covid-19. Setelah menjalani masa karantina di Hotel Kesambi Hijau Semarang, sebanyak 26 diantaranya dinyatakan sembuh. Kabar kesembuhan 26 tenaga medis itu disampaikan langsung oleh akun media sosial RS Kariadi Semarang. Di akun itu diterangkan, bahwa 26 tenaga medis telah dinyatakan negatif dan boleh pulang, sementara 8 sisanya masih menunggu proses selanjutnya.

Kabar itu tentu saja membuat senang banyak orang, termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ditemui usai rapat dengan perwakilan buruh di kantornya, Selasa (28/4/2020), Ganjar bersyukur dengan kabar tersebut. (sumber : Times Indonesia)

Demak – Rabu (29/04/2020), sebagaimana dilansir dari WHO Indonesia bahwa Dapatkah COVID19 menyebar melalui uang logam dan kertas? Hingga saat ini belum ada bukti yang mengkonfirmasi atau membantah bahwa COVID 19 dapat menyebar melalui uang logam ataupun kertas.

Meskipun begitu, percikan air liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi dapat mengkontaminasi dan tertinggal di permukaan. Untuk mencegahnya, segera cuci tangan secara teratur dan menyeluruh setelah permukaan atau benda-benda yang sering disentuh, termasuk uang logam dan kertas. Setelah itu hindari juga menyentuh mata, hidung, dan mulut jika tangan masih belum dibersihkan.

Salatiga – Suasana Pasar Pagi yang menerapkan jaga jarak (Social Distancing) antar lapak pedagang di Jalan Jendral Sudirman, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Penerapan tersebut dilakukan untuk keamanan bersama dan menekan penyebaran wabah pandemi Covid-19.

Penerapan tersebut dilakukan untuk keamanan bersama dan menekan penyebaran wabah pandemi virus corona atau Covid-19. (Sumber : Merdeka.com)

Demak – Diduga akibat tidak ada panen, harga bawang merah melonjak tinggi saat Ramadhan ini. Kenaikannya mencapai 100 persen dari harga semula. Yakni dari Rp 20 ribu sekarang mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
.
“Kenaikan harga bawang merah ini sudah terjadi selama satu pekan ini. Katanya bawang merah sedang langka, karena sejumlah petani bawang merah di Brebes tidak ada panen,” kata Kristiani, salah seorang pedagang sembako di Pasar Kendal, Selasa, (28/4/2020). Diakuinya, jika dari pemasok bawang merah yang menjual bawang merah kepada para pedagang beberapa pekan ini hanya membawa pasokan sedikit.

Demak – Rabu (29/04/2020). Pembatasan aktivitas saat pandemi Covid 19 ternyata berdampak pada kesehatan mental remaja. Hal ini terbukti dari survey yang telah dilakukan oleh Unicef, 60% anak-anak yang tinggal di salah satu dari 82 negara dengan lockdown penuh dan sebagian, serta 99% anak-anak dan remaja yang berusia kurang 18 tahun tinggal di salah satu dari 186 negara dengan pembatasan gerak.

Maka dari itu yang bisa dilakukan adalah segera menyadari bahwa kecemasan merupakan hal yang wajar, mencari informasi yang benar dan terpercaya, terbuka kepada orangtua tentang kecemasan yang dialami, membatasi menonton atau melihat berita tentang virus corona.